sahabatminahasa.id – Kolaborasi lintas instansi dalam mendukung ketahanan pangan kembali ditunjukkan melalui panen jagung hibrida JJUH 02 (Jagung Jago Universitas Hasanuddin) di Desa Tonsea Lama, Kecamatan Tondano Utara, Kabupaten Minahasa, pada Rabu (29/1) pukul 09.30 WITA. Panen ini dilaksanakan di atas lahan seluas tiga hektar dengan melibatkan Pengadilan Agama Tondano, Baznas Minahasa, Polres Minahasa, Kodim 1302 Minahasa, serta kelompok tani Paguyuban Matuari Jaton.
Kegiatan ini dihadiri oleh 25 peserta dari berbagai instansi dan kelompok tani, termasuk Rektor Universitas Hasanuddin Makassar, Prof. Dr. Ir. Jamaluddin Jompa, M.Sc., Dandim 1302 Minahasa, Letkol INF. Mutakbir, dan Kapolres Minahasa, AKBP S. Sophian, SIK, MH. Hadir pula pemulia tanaman jagung, Prof. Dr. Muhammad Azrai, SP, MP, Ketua Pengadilan Agama Tondano, Alqozali, SH, MH, serta perwakilan dari Dinas Pertanian Provinsi Sulut dan Pengawas Benih Kabupaten Minahasa.
Dalam kesempatan ini, Rektor Universitas Hasanuddin menyampaikan bahwa jagung hibrida JJUH 02 merupakan hasil inovasi pertanian yang dapat meningkatkan produktivitas lahan dan kesejahteraan petani. Sementara itu, Kapolres Minahasa AKBP S. Sophian, SIK, MH menekankan pentingnya sinergi antarinstansi dalam mendukung program ketahanan pangan sebagai bagian dari upaya menciptakan stabilitas ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
Ketua kelompok tani Paguyuban Matuari Jaton, Eko Suryadi Hardjo, SH, menyampaikan apresiasi atas dukungan dari berbagai pihak yang turut serta dalam budidaya hingga panen jagung hibrida ini. Ia berharap program ini dapat berlanjut dan semakin melibatkan petani lokal untuk meningkatkan hasil pertanian di Minahasa.
Dengan adanya panen jagung hibrida ini, diharapkan masyarakat Minahasa dapat lebih mandiri dalam memenuhi kebutuhan pangan, sekaligus membuka peluang pengembangan sektor pertanian berbasis inovasi teknologi untuk kesejahteraan yang lebih baik.(vly-hum)